welcome to my world

Sesamar apapun, jejak kaki kita akan terus menjadi sejarah

Senin, 16 Maret 2009

Woooi, Pada ke Mana Sih?

Romantisme masa lalu kerap terbayang kala kerinduan terhadap tempat yang pernah membesarkan kita muncul. Tak sekedar terhadap tempatnya saja, tetapi juga terhadap para pengasuh dan segenap “pelaku sejarah”, makhluk-makhluk yang pernah bernasib sama, dididik di sebuah bangunan bertingkat di sebuah perkampungan padat Kauman- Bangil.
Banyak hal telah kita lewati dalam perjalanan ini, yang kadang dengan mengenangnya kita bisa tersenyum simpul atau mencibir benci. Suatu paradoks, justru kita merasakan indahnya kebersamaan di tengah berbagai kepayahan dan deraan kerinduan pada keluarga.
Alangkah indahnya kalau kita dapat berkumpul kembali, mengenang yang telah kita lalui, membangun sebuah komunitas di “pondok baru” -pondok virtual- meski hanya sekedar chatting ataupun comment dalam blog. Sayangnya, tak mudah melacak keberadaan saudara seperguruan alumni Salafiyah di ranah maya meski dengan bantuan 'mbah google'. Mungkin saja mereka terselip diantara lipatan lembar-lembar fesbuq atau frenster. Smoga suatu saat silaturrahmi ini bisa terjalin kembali. Smoga...

1 komentar:

  1. dia udah pulang tapi sampai karang lom mau ktemu?
    napa ya?
    tapi tadi dia minta ktemu?

    BalasHapus