welcome to my world

Sesamar apapun, jejak kaki kita akan terus menjadi sejarah

Kamis, 24 Juni 2010

Banyak Bertanya Sesat di Jalan

Aku paling tak bisa membiarkan satupun pertanyaan berlalu tanpa jawaban. Apapun itu. Bahkan soal ujian yg jelas2 tak terjawab pun setelah keluar dari kelas akan ku cari jawabannya sampai ketemu. Pertanyaan yg tak terjawab bagai hantu gentayangan yg mengikutiku kemanapun aku pergi. Cara mengenyahkannya hanya satu: menemukan jawaban yang tepat untuknya, dan setelah itu sang hantu akan kembali ke liangnya dengan tenang. Ada satu kepuasan tak terlukiskan bila kita berhasil menguak suatu 'misteri'. Ada yang ajaib..sering kali ketika aku sudah berusaha sekuat bisa untuk memecahkan suatu persoalan, dan sampai di jalan yang -tampaknya- buntu namun aku tak menyerah, suatu saat jawaban itu akan datang dengan sendirinya dari jalan yang tak disangka2. Mungkin benarlah kata pepatah...man jadda wajada.

Saat ini pun aku merasa terus dihantui pertanyaan2 tentang kehidupan. Mengapa harus begini? Ko ga begitu aja? Sampai kapan harus begini? Apa? Di mana? Bagaimana? Siapa? bla bla bla..Sungguh pusing aku memikirkan jawabannya..
Akhirnya aku sampai pada pertanyaan sesungguhnya: Sebenarnya pada siapa pertanyaan (yang lebih pantas disebut protes ) ini kutujukan? Dengan malu2 akupun menjawab: Pada Allah, Tuhanku. Ah...aku semakin malu. Lihat, betapa bodohnya aku..Bukankah Ia sudah berfirman: Laa yus_alu 'amma yaf'alu wa hum yus_aluuna. Sungguh tak pantas pertanyaan itu aku lontarkan padaNya...memangnya aku ini siapa? Aku yang tak memiliki apapun -bahkan tubuh yang kutempati ini-sungguh bukan siapa2. Kalau Allah mau buat begini, ya terserah Allah..Mau begitu...siapa yang melarang..lah wong Dia itu the only one pemilik saham alam semesta. Hanya satu yang kuyakini, Dia Tuhan yang adil, tak mungkin menciptakan sesuatu tanpa ada tujuannya. Batu di tepi jalanpun punya tujuan penciptaan, apalagi aku. Dia pasti punya rencana..., walau kehidupan dan nasib bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah designe holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyatataan bahwa tak hal sekecil apapun yang terjadi karena kebetulan.(Andre Hirata punya euy!). Ahhh..tak ada pilihan lain selain bersabar dan tetap bersyukur hingga nanti suatu saat kehidupan menggiring ku pada satu jawaban atas semua pertanyaanku...(Dan tak ada alasan untuk menatap masa depan dengan kemarahan).

Senin, 21 Juni 2010

Sebuah Doa

Tuhanku...Para pengemis tengah berhenti di pintuMu. Orang2 fakir tengah berlindung di hadapanMu. Perahu orang2 miskin tengah berlabuh di tepian laut kemurahanMu, berharap dapat singgah di halaman kasih dan saayangMu
Tuhanku..
Jika di bulan yang mulia ini Engkau hanya menyayangi orang2 yg menjalankan puasa dan sholat malam dengan penuh keikhlasan, maka siapa lagi yang akan menyayangi pendosa yang kurang beribadah, yang tenggelam dalam lautan dosa dan kemaksiyatan.
Tuhanku...
Jika Engkau hanya mengasihi orang2 yg taat, maka siapa lagi yang akan mengasihi orang2 yang durhaka.
Sekiranya Engkau hanya menerima orang yang banyak amalnya saja, maka siapa yang akan menerima orang yang sedikit amalnya.
Ilahyy
Beruntunglah orang2 yang berpuasa
Berbahagialah orang2 yang sholat malam
Salam dan sejahteralah orang2 yang ikhlas
Sedangkan kami hanyalah hambaMu yang berlumuran dosa
Sayangilah kami dengan kasih sayangMu
Bebaskan kami dari api neraka dengan maafMU
Ampuni dosa-dosa kami dengan kasihMu
Wahai yang maha pengasih dari segala yang mengasihi...