Sekecil apapun yang kita lakukan terdokumentasikan dengan baik dan nanti pasti akan bisa kita lihat wujudnya. Inilah yang dalam bahasa arab disebut Tajassum al a'mal atau perwujudan amal yang muncul dalam tiga bentuk
Yang pertama, amal-amal yang kita lakukan akan membentuk jatidiri kita.
Menurut al Ghazali, penglihatan manusia itu ada dua macam: Mata lahir (bashar) dan mata batin (bashirah). Dengan bashar yang terlihat hanyalah khalq (tampilan fisik) yang semata-mata bayangan dari diri kita yang sebenarnya. Sedang dengan bashirah kita bisa melihat khuluq (wujud rohani yang kemudian menurunkan kata akhlak). Jadi akhlak adalah gambaran dari diri kita yang sesungguhnya. Wujud rohani itu akan tampak ketika akhir hayat kita, saat ruh terlepas dari 'pakaian' fisik. Amal-amal kitalah yang menentukan dengan wujud apa kelak kita dibangkitkan.
Yang kedua, amal-amal kita akan menjelma dalam wujud makhluk yang akan menyertai kita, sejak di alam kubur sampai di akhirat. Amal baik berwujud makhluk rupawan yang menemani, menjaga dan menyelamatkan kita, sebaliknya amal buruk.
Dan yang ketiga, amalan kita akan berwujud dampak dan akibat. Amal baik akan berdampak baik da begitu pula sebaliknya. Amal adalah benih yang kita tanam. Apa yang kita tuai tergantung apa yang kita tanam. Dampak perbuatan kita itu tajk hanya menimpa kita, tapi bisa juga orang-orang di sekitar kita: anak, kerabat, masyarakat atau lebih luas bangsa dan negara kiita.
Kawan, sekecil apapun yang kita lakukan, ucapkan, dan pikirkan harus kita timbang terlebih dahulu dengan akal sehat dan hati nurani, agar kelak kita tak kesulitan mempertanggungjawabkannya, mengingat 'buntutnya' yang demikian kompleks..tak hanya di dunia namun yang lebih penting di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar