welcome to my world

Sesamar apapun, jejak kaki kita akan terus menjadi sejarah

Senin, 02 Februari 2009

Sulitnya Membuat Keputusan

Saya adalah orang yang sulit menentukan pilihan; mengambil keputusan, dan saya yakin saya bukanlah satu-satunya. Banyak kawan yang memiliki masalah sama. Persoalan-persoalan hidup yang kita hadapi, terkadang menjadi dilema. Saya coba bertanya pada diri ini dan mencari penjelasan dari beberapa literatur, apa gerangan yang membuat saya gamang melangkah? Untuk sementara, inilah jawaban yang saya dapatkan:
> kurang rasa percaya diri
> belum siap dengan konklusi tentang sebuah solusi
> mendapat tekanan dari luar diri
> masih mengikut sertakan faktor lain seperti emosional
> sikap terlalu banyak pertimbangan yang sebenarnya kurang efisien
> sikap yang peragu dan mudah terpengaruh
> komitmen yang belum jelas
Ada beberapa alternatif problem solving yang bisa kita coba: kita telusuri dahulu permasalahannya, analisa segala kemungkinan yang mungkin timbul dari masing-masing keputusan yang kita buat, dan tentukan skala prioritas.
Meminta pendapat orang lain tentu dibutuhkan, tapi terlalu banyak masukan yang kita terima terkadang bisa membuat kita semakin ragu. Mereka hanya memberikan pendapat, tapi tetap kitalah yang harus memutuskan. Coba kita tanyakan 'Hati nurani' yang selalu menyuarakan kebenaran, yang karena terlalu samar tak jarang kita abaikan. Kita harus jujur membedakan antara hati nurani, emosi dan kepentingan. Selain itu, kita juga harus membuat deadline untuk kita sendiri mengambil sikap. Semakin lama kita menggantung masalah, semakin luas pula implikasinya. Bila situasinya bak simalakama, maka yang kita perlukan adalah keberanian mengambil resiko.Memilih yang terbaik di antara yang terburuk. Bagaimanapun, sikap jantan memutuskan jauh lebih baik daripada jadi orang plin-plan.
1 hal lagi, yang terpenting adalah meminta petunjuk pada Sang pemilik persoalan agar kita dimudahkan untuk mengambil keputusan yang terbaik untuk semua pihak. Kita yakin bahwa dibalik kesulitan itu akan datang kemudahan (Fainna ma’al usri yusraa, inna ma’al usri yusro). Dia tidak akan memberi cobaan berat kepada kita di luar batas kemampuan diri kita sendiri. Setiap masalah pasti ada jalan keluar dan pemecahan masalahnya, tinggal bagaimana kita menyikapi dan memecahkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar