welcome to my world

Sesamar apapun, jejak kaki kita akan terus menjadi sejarah

Kamis, 22 Januari 2009

Jangan Takut Melangkah!


Seringkali apa yang kita pelajari hanya berhenti pada tataran pemahaman belaka. Padahal sejatinya pemahaman adalah pengamalan. Pemahaman sebelum tindakan jelas pentingnya, namun tak sedikit pemahaman justru didapat setelah tindakan. Jika kita mengamalkan apa yang kita pahami, maka Allah menjanjikan terbukanya pintu-pintu pemahaman lain yang sebelumnya tertutup.
Menurut Johann Pestalozzi, belajar yang baik adalah dengan menggunakan prinsip 3 H (head, heart, hand). Ada hal-hal yang tidak bisa diajarkan di bangku sekolah yang hanya bisa ditemukan sendiri melalui pengalaman. Tidak semua yang bisa dipelajari dapat diajarkan dan seringkali kata-kata tak mewakili apa yang diketahui. Karena itulah lebih mudah mendapatkan inspirasi ketika kita bekerja menjalankan gagasan daripada ketika kita berdiam diri. Perlu diketahui, jaringan syaraf belajar dengan metode coba-coba sehingga dalam kondisi yang tak biasa otak terdorong untuk belajar. Prinsipnya, kita tak harus benar dalam setiap langkah, tapi kita harus terus mencari jalan keluar. Orang sukses selalu bergerak. Layaknya filsafat air akan terus terjaga kejernihannya selama ia mengalir. Jika ia tertahan, maka tak lama akan membusuk.
Sesederhana apapun sebuah teori ia takkan bisa menggantikan proses pengalaman. Tindakan merupakan langkah terakhir dan penentu dalam seluruh proses pembelajaran. Tak perlu mencemaskan orang yang selalu gagal dalam usahanya. Sebaliknya, patut kita prihatin pada orang yang tak mau berusaha. Jelas lebih baik mencoba dan gagal daripada terus dilanda kebingungan, kecemasan dan keraguan. Dunia berubah dengan tindakan, bukan sekedar angan-angan.
Yang menjadi masalah, All the beggining is difficult. Selalu dituntut keberanian lebih untuk memulai langkah pertama. Sebenarnya, keberanian bukan ketiadaan rasa takut, melainkan kesadaran bahwa ada yang lebih penting dari rasa takut itu sendiri. Setelah memulai langkah, selanjutnya yang terpenting adalah keuletan dan keteguhan hati untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dalam proses pencapaian tujuan. "Banyak kegagalan terjadi karena orang tak menyadari betapa dekat mereka pada keberhasilan tatkala mereka menyerah", ujar Edison.
'Saya bertindak dan membuat perubahan, maka saya ada' ; menyempurnakan ungkapan Cogito ergo sum, 'saya berpikir maka saya ada'-nya Rene Descartes.
(Dikutip dari Titik Ba, Ahmad Thoha Faz)